Saturday, September 8, 2007

Mengubah Pola Pikir Pemusik

Melihat perkembangan musik dan karya anak bangsa di Indonesia dan juga perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang bergerak cepat , sudah saatnya pemusik-pemusik dan pengarang lagu independen, khususnya di Indonesia mengubah pola pikir tentang HAKI.

Sudah banyak berita tentang keberatan/protes pemusik/pengarang lagu yang karyanya dibajak. Ditambah lagi kemampuan dan daya beli masyarakat yang rendah membuat masyarakat yang haus akan karya baru dengan mudahnya memperoleh karya-karya bajakan di berbagai tempat. Berita digrebeknya CD/DVD bajakan tidak membuat surut niat para pembajak untuk membuat lagi pabrik serupa. Dan berita-berita underground menyatakan bahwa pelaku kriminal dan pembajak tersebut ternyata masih mampu berproduksi karena ada konspirasi dengan oknum pihak berwenang. Oleh karena itu pelanggaran HAKI-pun tetap marak.

Bagi para pemusik dan pengarang lagu sebaiknya tidak perlu lagi menyatakan kekesalan atas perilaku para pembajak-pembajak atau masyarakat yang mudah dan murah memperoleh karya bajakan. Dengan mengikuti teknologi, saya kira HAKI tetap dapat ditegakkan. Cara konvensional dengan menjual album lagu di gerai-gerai/toko yang menjual CD/DVD/kaset seharusnya menjadi pilihan yang kedua, dan bersama semua lapisan industri musik Indonesia menurunkan harga jualnya. Karya pemusik yang dijual melalui Internet maupun menggunakan jasa celullar service provider dapat menjadi pilihan dan cara utama untuk menghasilkan karya-karya yang orisinil.
Dan yang terpenting lagi, bila masih kita lihat "masyarakat pembajak" tersebut di dunia nyata, sebaliknya kita bersyukur, karena dengan dibajaknya karya kita berarti secara langsung akan meningkatkan popularitas.

Dari berbagai berita dan kejadian yang terkait dengan permasalahan ini, kita patut salut kepada Anang dan kawan-kawan pemusik di Nusantara. Khususnya yang ikut serta "menjual Indonesia di dunia maya" melalui penjualan lagu-lagu nasional dan tradisional di berbagai portal. Mereka telah berlaku kreatif dalam memilih cara menjual karya-karyanya.