Dia membawa 1 tas berisi perkakas dan tatakan untuk menulis seperti kebanyakan orang bengkel profesional yang selalu harus melaporkan kejadian di lapangan. Dia juga membawa sebuah alat (yang saya pikir sebelumnya sebuah tas) berwarna kuning dengan semacam kabel berwarna merah melilit alat itu.
Setelah menyapa dan berkenalan diapun segera memeriksa accu (aki). Segera saya buka kap mesin dan menyerahkan kunci kontak mobil. Dia menempatkan alat itu (belakangan saya baru tahu namanya 'jumper') untuk menjepit kepala aki. Lalu dia menyalakan mobil dengan men-starter-nya. Dia mengajukan pertanyaan sederhana "tadi menyala seperti ini pak?" saya menjawab "LED-nya sama sekali mati pak". Dia mengangguk.
Kemudian dia bergegas memeriksa aki. Dia buka satu demi satu penutupnya. Belum sampai semua penutp dia buka, dia berkata "air aki-nya habis pak!"
Meski pura-pura bodoh dengan pertanyaan bodoh, saya menanyakan tentang perawatan aki. Di dalam hati saya baru ingat kalau air aki bisa habis :)) sudah lama tidak mengurus mobil jadi beginilah hasilnya (stupid!).
Dia berkata, "paling tidak air aki dicek setiap 3 bulan sekali pak!" Dengan gaya sok sibuk agar terlihat tidak teledor mengurus mobil, saya mencari bukti-bukti kuitansi bengkel terakhir.
Idih! Malu-malu'in!
No comments:
Post a Comment